Bis melaju ke arah barat, melesat menuju kota dimana Buaya berperang dengan Ikan Hiu Suro, karena berebut mangsa, yang kemudian menjadi asal muasal nama Kota Surabaya, Kota Pahlawan.
Mereka berhenti diterminal Bungurasih, kemudian terus berjalan mengitari kota.
"Kita mau kemana Pak?" tanya Bu Yati.
"Bapak juga belum tahu Buk, kita jalan saja dulu."
Adzan Ashar berkumandang, mereka bertiga segera mencari masjid terdekat untuk menunaikan sholat.
Selesai sholat, mereka bertiga kembali melanjutkan perjalanan, terus melangkah mengikuti ruas jalan kota yang begitu padat dan ramai.
"Berhenti dulu Pak, Ibu haus." ucap Bu Yati.
"Baiklah Bu, kita berhenti diwarung depan ya?!" ajak Pak Rustam.
🍂🍂🍂🍂🍂
Ilham tengah melajukan mobilnya, namun terhenti karena lampu merah yang baru saja menyala, tiba-tiba sepasang netranya menatap tajam pada kaca depan mobil melihat tiga orang yang sangat dikenalinya, menyeberang jalan melewati garis-garis zebracross yang berada tak jauh dari mobilnya.
"Ya Allah, Silfy..."
Ilh segera turun dari mobil, ia pum segera mengeajr langkah ketiga orang tersebut.
"Silfy..." panggil Ilham.
Betapa terkejutnya Silfyah saat mendengar suara Ilham memanggil namanya, ia segera berbalik.
"Mas Ilahm."
Ilham terkejut melihat wajah Silfy yang sembab, dan tangan kanannya menenteng sebuah tas, begitu juga wajah Pak Rustam dan Bu Yati yang begitu kusut.
"Ya Allah, ada apa Dik Silfy? Kalian mau kemana?" tanya Ilham.
"Ceritanya panjang Nak, kami juga tak tahu mau kemana."
"Masya Allah, kalau begitu mari ikut saya saja." ajak Ilham.
Pak Rustam tak punya pilihan lain, ia pun membujuk keluarganya untuk mengikuti Ilham, mereka pun segera masuk kedalam mobil milik Ilham.
Selama perjalanan Pak Rustam menceritakan semua peristiwa yang telah menimpa mereka, Ilham benar-benar terkejut, ia tak menduga Hanif dan Silfy akan menerima ujian yang begitu berat, sementara Silfy ia memilih diam.
Ilham mengajak Pak Rustam dan kelurganya untuk tinggal disalah satu rumah milik perusahaan yang disewakan, Ilham juga telah membayar uang sewa selama beberapa bulan kedepan.
Silfy masih saja duduk di kursi kayu yang berada di depan rumah, ia sekaan enggan untuk masuk kedalam rumah tersebut, ia takut Hanif tak izinkan ia pergi meninggalkan istana mereka, sementara Pak Rustam dan Bu Yati telah lebih dulu istirahat didalam rumah karena kelelahan.
"Kenapa tidak masuk Dik?" tanya Ilham.
"Silfy takut Mas, Mas Hanif tak memberi izin Silfy datang kemari." jawab Silfy sembari mengusap air matanya.
"Tapi ini dhorurot, Dik." ucap Ilham.
Silfyah kembali terdiam, ia malas untuk berbicara banyak.
"Aku turut prihatin atas apa yang menimpa kalian berdua."
"Terima ksih, Mas." jawab Silfy.
Ilhan tersenyum lalu menyandarkan tubuhnya pada tiang dinding.
"Aku rasa ini memang teguran dari Allah untuk Hans karena ia telah ingkar janji." ujar Ilham
Silfyah terkejut bukan main mendengar kata-kata uang keluar dari bibir Ilham, wanita itu menatap Ilham dengan tajam
"Apa maksud kata-katamu Maz?" tanya Silfyah geram.
"Iya, dia telah berjanji akan menceraikanmu lalu menyatukanmu denganku, tapi dia ingkar, dia tak mau melepasmu, maka Allah sendiri yang memisahkan kalian berdua dengan cara seperti ini."
"Diam kau Mas!" bentak Silfy seketika.
Gadis itu segera berdiri dan menatap Ilham dengan tatapan penuh amarah.
"Bukan Mas Hanif mau ingkar janji, Tapi Silfy yang tak mau berpisah dengannya, karens Silfy mencintainya." ucap Silfy dengan suara agak meninggi.
Ilham bertepuk tangan, "Bagus, bagus Fy, Aku tak yakin kau mencintainya, aku tahu kamu hanya mencintai hartanya bukan? Sama seperti Bapakmu."
"Cukup Mas!" bentak Silfy sekali lagi.
Gadis itu segera berlalu pergi masuk kedalam rumah, meninggalkan Ilham sendiri.
🍂🍂🍂🍂🍂
Hanif berusaha bersikap tenang, ia menjawab semua pertanyaan-tanyaan yang ditujukan kepadanya terkait peristiwa pembunuhan Tutik yang tak lain merupakan sahabatnya,
Sudah hampir dua belas jam lamanya, Hanif duduk dikursi pesakitan, ia juga menjalani beberapa pemeriksaan, kesepuluh jarinya diperiksa dengan menekankan tinta pada sebuah kertas, untuk mencocokkannya dengan sidik jari yang masih melekat pada sebilah pisau yang dijadikan alat untuk menghabisi nyawa Tutik.
Hanif segera dituntun menuju sel tahanan, dalam sel terdapat lima orang yang juga ditahan didalam sel yang sama.
"Anak baru nih." ucap salah seorang dari mereka.
Pria bertubuh kekar dan berkulit gelap itu terus menatap wajah Hanif dengan geram, kedua netranya terus menatap Hanif.
"Apa kesalahanmu wahai anak muda, bagaiman bisa kau masuk kemari?" tanya laki-laki garang tersebut.
"Ssaya... Saya dituduh melakukan pembunuhan." jawab Hanif.
Laki-laki berambut panjang dan bertubuh kekar itu tertawa terbahak-bahak, diikuti oleh tahanan lain
"Hahahahaha, aku tak percaya kamu bisa membunuh juga."
"Maaf, bukan saya pelakunya." jawab Hanif.
"Hahahaha percuma saja kau bicara wahai anak muda, suaramu tak akan didengar, kau akan membusuk disini bersama kami."
Hanif terduduk lesu, ia tak bisa membayangkan hidupnya akan ia habiskan dipenjara, sementara Silfy masih sangat belia, masa depannya masih panjang.
🍂🍂🍂🍂🍂
Silfy terus berdzikir dan membaca sholawat, ia berharap berkah dzikir dan sholawat Allah akan memberi petunjuk dan membuka tabir kebenaran.
a Worldle
aaron jones
agen grosir lipstik wardah murah cirebon
ambulans cirebon gratis
Anne Heche
Artemis launch
BABYDOLL
Banana
Banana Boat sunscreen recalled
Baylor
Baylor basketball
berita
bertuah
Betty White birthday
Bibit
binahong
Biodata
Bitcoin price
blaze pizza
Boat
Bob Saget dead
Boston Celtics
Brady Manek
Brentford vs Man United
Brittney Griner
brownies
bunga hias
Cain Velasquez
cctv
Cerbung
CERUTY
Chicago Bears
Cirebon
Cleveland Guardians
Communications
Cowboys
cuan
daftar blokir
Daylight savings time
dongdangan
dongdangan murah cirebon
Duke vs UNC
emas
English
Epic
F1
Florence Pugh
Free COVID test kits
GA
Gamis
ganggang
Gas
gerobak
gerobak murah cirebon
Ghost of Kyiv
grosir
Haji
Hellraiser
herbal
Hurricane tracker
Ian Book
Indonesia
info
info sehat
Instansi
IPA
Irlandia
is dead at 73
Islami
Ivana Trump
Ivana Trump is dead at 73
Japan
Japan earthquake
jasa bebersih
John Easterling
John Madden
kain
Kanye West
kap lampu
kap lampu hias
Katie Meyer
kelor
khitan
khitan cirebon
khitan gratis
khitan massal
Kim Potter guilty
korma
kosmetik murah cirebon
kost
kucing
kue kering
kue lebaran
kuliner
kurma
lampu hias
legend
Lululemon
Lunar New Year
Manchester United
Marry Me
Martin Shkreli
Meagan Good
Mega Millions
Mike Nesmith
modem
Monkeypox
Nathan Chen
National Coffee Day 2022
NCAA basketball
neo
news
NFL
north carolina basketball
nostalgia
obat herbal
orang hilang
orang iseng
orang pertama
parabola
PASHMINA
penipuan
Perusahaan
Pi
Pi Day
pi day 2022
pi pizza deals
pie
pie day
pijat
pijat lulur cirebon
pijat totok cirebon
pisang sale
Pittsburgh bridge collapse
piyahong
Pokemon
poles mobil
poles motor
Powerball
PPA
PPA Cirebon
PPA Gathering
PPA GJB
PPA Mobil Kemanusiaan
PPA Sekolah Cinta
PPALC
PPALC Cirebon
Prediksi Skor
Premier League
PREMIUM
property
psg
pulsa
pusaka
pusat pisang sale murah
Queen Elizabeth dead
quota
Raiders
recalled
Recession
Rental Mobil
Rihanna
Ronnie Spector Dead at 78
router
rusia
Russell Wilson
Samsung Galaxy S22 Ultra
SD
Sean Connery
Sekolah
sekolah alam
Sembako
seragam pramuka muran cirebon
Service
servis printer cirebon
Shane Warne
Silsilah
sirih
sirih hijau
sirih merah
SMA
SMK
Snake
soal
soal tanya jawab
software
Solsticio de verano
Sport
Steelers
sunscreen
susu etawa
Tampa Bay Buccaneers
tanah
Telur
Test TOEIC
Texas Longhorns Football
TK
Today 8A
toko emas cirebon
Tom Brady
Tommy Lee
Tottenham Sevilla
Tower of Fantasy
Tullamore
tumbuhan
TV Murah
Tyreek Hill
UFC 278
Umroh
UNC
unc basketball
unc baylor
unc vs baylor
upvc
vaksin
vape
Virgil Abloh
what is pi
wife of Donald Trump
wifi
Will Smith
Women's figure skating
Zelensky
Михаил Зеленский
토트넘 세비야
カムカムエヴリバディ
マスターデュエル
全日本大学駅伝
千と千尋の神隠し
地震
多発性骨髄腫
日本シリーズ
石原さとみ
神田沙也加
藤子不二雄A
Senin, 01 November 2021
CINTA DIBALIK JERUJI EMAS #CDJEpart 29
Oleh : Athiyah Karim
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar