"Dek,tadi sekretaris Ibu Linna sms akang dia bilang pesanan ibu Linna biar akang saja yang antar, uangnya nanti ambil sama satpam di rumah Bu Linna." kang Arman bicara sambil mersiapkan peralatan masak.
"Oh iya kang, memang akang tahu dimana rumah Ibu Linna," kataku antusias.
"Katanya di Cinere tetanggaan sama Anang."
"Anang mana kang, temannya akang ya," kataku sambil mengiris timun dan tomat.
"Itu loh dek, Anang Ashanti, yang artis itu."
"Oh..heheh, Eneng kan kurang gaul kang, jarang nonton tv."
"Iyalah, aku suka kok, adik gak seperti mak-mak lain korban drakor dan korban infotemen."
"Apa lagi kang drakor itu, Eneng tambah bingung, kalau infotemen Eneng ma tahu, itu acara ghiba , dosa tapi kalau drakor neng gak tahu itu kang, mungkin serial drakula ya kang, seperti filem ganteng-ganteng sering gila, e srigala."kataku sambil bercanda.
"Aduuuuhh..istriku kok kuper gini ya," kang Arman ketawa."
"Drakor itu drama Korea dek, kata ibu-ibu dipabrik tadi, drama nya nguras air mata."
"Eealah akang baru kerja tiga bulan sudah, tahu istilah jaman sekarang, hihi..akang belajar sama siapa."
"Ya sama mak-mak yang dipabrik la dek."
Gurauan kami terhenti ketika ada sepasang anak muda, mungkin pulang dari kampus, memesan nasi uduk dan lele goreng.
Dengan sigap kang Arman mengolah pesanan mereka, sementara aku menyiapkan nasi uduk dan minuman.
Hari menunjukan jam 8 malam, ketika kang Arman selesai menyiapkan pesanan bu Linna dan siap diantar kesana, sejak kang Arman kerja disana Bu Linna jarang datang sendiri kadang sopir nya saja yang ambil pesanan, kadang satpam nya si Mumun.
Malam itu kang Arman yang antark karna simumun lagi sakit gigi dan pak sopir Bu Linna lagi ngantar Bu Linna rapat disalah satu cabang perusahaan.
Pukul 10 lewat kang Arman pulang ke lapak kami dan menyetor uang padaku,
"Ini dek uangnya delapan ratus ribu."
"Dih banyak lebih nya kang, pesanan ibu Linna kan cuma 450 ribu, siapa tahu kita dites kejujuran kang."
"Enggakla dek ,kata pak satpam Mumun, sisanya untuk jajan anak-anak pesan dari Bu Linna."
"Ya Allah bu Linna baik banget ya kang, semoga dia dikasih sehat selalu ya kang."
"Aamin," kang Arman menyambut doaku.
****
Sudah hampir enam bulan kang Arman kerja di perusahaan bu Linna, gaji kang Arman sudah mencapai delapan jutaan, sementara aku masih berjualan pecel lele kadang ditemani adik iparku Wisnu dan Ntin istrinya, kang Arman sering pulang malam karna sering lembur, apalagi kalau barang masuk dari cina dan kalau perusahan mau Export barang kita ke luar negri.
Aku bahagia jadi istri kang Arman, kang Arman benar-benar laki-laki bertanggung jawab yang selalu ingin menyenangkan keluarganya.
Sore itu ketika aku sedang menyiapkan untuk dagangan ku, kang Arman pulang dengan wajah yang sangat gembira.
Dia lansung memeluk dan mencium keningku,
"Ihh ..akang ada apa teh, malu ah dilihatin tetangga pake peluk-peluk gini." kataku manja.
"Besok dek Mur tidak usah dagang lagi ya, kita pindah dari sini, ibu Linna menyuruh kita menempati rumahnya yang didekat tempat akang kerja, tadi akang sama Diana sekretarisnya Bu Linna sudah cek lokasi, rumahnya bagus dek, besar lantainya keramik ada bagasinya, kamarnya empat dan rumahnya dua lantai dek sip deh pokoknya."
Mataku berbinar bahagia, aku balik mencium kang Arman.
"Baik sekali ibu Linna ya kang, tapi kita jangan lama-lama disana ya kang tidak enak, target kita tiga tahun sudah punya rumah sendiri ya kang." aku melepaskan pelukan kang Arman.
"Iyalah dek, klau bisa jangan tiga tahun, satu tahun saja kita harus punya rumah."
"Aamiin ya Allah ,"aku menyambut ucapan kang Arman.
Malam ini dan selanjutnyasuruh Wisnu aja dek yang dagang, kan si Entin sudah tahu cara meracik bumbunya."
"Ya kang sudah neng ajari caranya, dan si Entin sudah lihai juga melayani pembeli."
Aku melihat ibu mertuaku datang membawa si bungsu , kang Arman lansung memeluk dan mencium tangan ibunya.
"Ada apa Leh,kok seperti dapat duit banyak dijalan." Ibu mertuaku pun ikut bercanda.
"Ibu tahu aja kalau aku sedang banyak uang". Kata kang Arman.
"Uang dari mana Leh, jangan korupsi ya Leh, dosa dan tidak berkah."
"Lebih dari uang bu, kita besok akan pindah dari sini kerumah yang bagus dan gede, dekat tempat kerja Arman."
"Rumah siapa Leh, ngontrak ya, klau masih ngontrak mendingan disini saja Leh, tetangga kita sudah akrab."
"Tidak Bu, itu rumah dinas punya bos, rumahnya gak ada yang nunggu ,jadi bos takut rumahnya rusak, nah kita disuruh nunggu dan urus yang baik rumah itu, aku yakin dek Mur bisa ngurusin rumah itu."
"Alhamdulillah Leh, kau dapat bu bos yang baik, kerja yang bagus ya nak, jangan ngeyel jangan korupsi, supaya berkah."
"Lantas sekolah Hesti dan sikembar gimana kang, kan agak jauh juga." Aku menimpali.
"Dek Mur yang antar atau kita langganan jemputan aja nanti klau sudah kenaikan kelas kita urus surat pindah mereka kesekolah dekat rumah kita."
"Oh ya lah kang bagaimana baiknya saja."
Dengan handpone jadulku aku menghubungi Wisnu adik iparku dan minta dia datang mengambil gerobak sambil menyerahkan pertanggung jawaban dagangan pada Wisnu.
Adik iparku sangat gembira dapat amanah dari kami dan untuk pertama kali Wisnu dan Entin dagang tanpa aku yang koordinir.
******"
Rumah Baru dari Bu Linna.
Kami bergegas pamit ketetangga setelah barang kami yang tidak terlalu banyak dinaikkan ketruk, hari itu momen baru terindah bagi keluargaku, kang Arman sengaja libur karena ingin menolong ku berbenah menyusun barang kami,
Tak banyak yg kami bawak, karna kata kang Arman dirumah itu sudah lengkap semua dari ranjang sampai kursi diruang tamu semua sudah rapi, kami hanya bawak pakain-pakaian kami dan peralatan sekolah anak-anak.
Tak lama sampailah kami dirumah no.18 warna putih bersih dan lantai marmer dengan taman yang teratur.
Kang Arman membuka pintu gerbang, seorang laki-laki 60 an datang menyonsong kami,
"Pak Arman sudah sampai," katanya ramah.
"Iya pak Jo, ini istri dan anak-anak saya,nanti tolong ya ajarin istri saya mengurus rumah ini."
"Inji pak, Bu saya pak Bejo yang selama ini mengurus rumah ini, dulunya ibu Linna disini sebelum pindah kerumah besarnya yang sekarang." pak Bejo menerangkan.
"Ya pak,salam kenal, ini anak-anak kami,nanti kalau mereka salah mohon ditegur ya pak."
"Sip buk,anak-anak biasa kalau nakal, saya sudah biasa ngadepin anak-anak.
Di bantu pak Bejo kami mulai menyusun barang.
Aku terkagum ketika masuk kekamar utama yang begitu bagus di lantai dasar dan ada satu kamar lagi di dekat ruang keluarga yang dalam pikiranku nanti ini cocok untuk ibu mertuaku.
Dan aku juga berdecak kagum melihat kamar anak-anak, diatas ada dua kamar yang akan kugunakan untuk kamar sikembar dan Hesti sama sibungsu, tiap kamar ada kamar mandi dengan toiletnya.
Aku merasa sangat beruntung. Barang bawaan kami tak ada yang dipakai semua kami letakan di gudang kecuali pakaian anak-anakku yang aku rasa terlalu dekil bila dipakai dirumah sebagus ini.
Aku bingung memasukan pakaian kami dan anak-anak ke lemari-lemari bagus rasanya tidak sepadan. hiks..aku mulai agak meninggi.
"Kenapa dek Mur, ragu ya masukin pakaian kita ke lemari bagus itu," kang Arman seakan tahu pikiran ku.
"Iya kang,rasanya tak sepadan gitu," aku termenung.
Istrirahat dulu, nanti sore kita pakai grab mobil ke mall yang dekat sini, kita beli baju yang bagus untuk dek Mur, anak-anak dan ibu, dan dek Mur harus rajin dandan biar cantik dan pake Farfum ya biar tidak bau bumbu dapur lagi". katanya sambil menarik aku rebahan kekasur kami yang baru.
"Uangnya mana kang."aku bertanya lagi.
Kang Arman mengunci pintu kamar
"Ada dek, tapi" ..dia mematikan lampu dan kamipun merasakan nikmatnya dikamar baru yang luas dan bagus.
Tiok..took pintu kamar kami diketuk,suara kecil Hesti membangun kami,
"Ayah, bunda kami lapar."
"Waduuhh"...kang Arman melihat handpone ku sudah pukul dua siang,pantas anak-,anak sudah lapar.
"Maaf nak..Ayah ketiduran, Yook pake baju bagus kita ke mall, makan disana sambil beli baju baru."
"Horree, kita kemall beli baju baru."kata Hesti memberi tahukan adik-adiknya.
"Memangnya besok lebaran ya kak," kata Anni lugu.
"Belum lebaran dek, kan belum bulan puasa,"ku dengar Hesti berkata lagi.
"Lantas kenapa kita beli baju baru kak, apa Ayah ada uang," Anna nyeletuk lagi.
Kang Arman keluar kamar,
"Ayo cepetan mandi, nanti perut kita tambah lapar loh,"
Kudengar anak-anak lari kekamar masing-masing dan mereka mandi, sambil kegirangan mainin shower dikamar mandi masing-masing.
Aku memandikan si bungsu yang baru bangun tidur,
"Bun dedek boboknya enak, kasulnya empuk, dedek gak mau pulang ke lumah lama, dedek mau disini aja ya."
"Ya nak,sekarang kita tinggal disini, nenek juga ikut sama kita."
"Aciik...adek bisa main dihalaman belakang banyak mainan ya Bun, ntar beliin adek mobilan yang ada mesinnya ya bun,"
Aku hanya tersenyum menanggapinya.
Setelah memberi pakaian pada sibungsu,akupun mandi dan berdandan cantik-cantik biar kang Arman tidak malu menggandeng aku dimall.
Aku yang memang sudah cantik alami ,dengan hidung bangir yang sering dipencet kang Arman dan tubuh langsing berisi, mengenakan baju gamisku yang terbaik, yang kupakai pas lebaran saja atau pas kondangan saja.
Sudah lengkap dandanan ku, waduh..ada yang tidak ada, Farfum aku takut nanti kata kang Arman aku bau bawang,hiks..nanti akan kubeli dimall.
"Waaw..cantiknya istriku," kang Arman kagum melihat aku yang sudah rapi,"
Dia mengambil amplop coklat dari dalam tasnya dan memberikan padaku, aku kaget memegang amplop besar itu, dan mencoba membuka nya.
"Jangan lupa baca bismillah dek, siapa tau isinya ular nanti kena patok,"kelakar kang Arman.
Seketika mataku mebulat, tujuh gepok ratusan ribu ditangan ku.
"Uang apa ini mas, halalkan aku tak mau pakai uang haram untuk makan kita dan anak-anak". kataku agak prihatin.
"Uang bonus akang dek, pokoknya halal dari ibu bos, karena katanya kinerja akang sangat bagus."
"Alhamdulilah, Subhanallah,"aku bersyukur.
Dan kami pun keluar kamar aku memesan mobil melalui salah satu aplikasi.
"Loh, ibu kok gak ganti baju, kataku sama ibu mertua yang masih duduk santai dikursi goyang.
"Ibu gak ikut ya neng, capek keliling mall nanti, beliin ibu sendal dan gamis yang sederhana aja neng, juga dester untuk dirumah."
"Oh ya Bu, ibu dirumah aja jangan keluar ya Bu,nanti sesat kita kan baru disini." Aku mengingatkan ibu mertuaku.
"Iya neng, ibu nyaman dikursi ini katanya."
"Ibu gak lapar ",kata kang Arman.
"Kan ibu puasa Leh,ini hari Kamis."
Tet..tet ..mobil pesanan kami sampai.
"Kami berangkat Bu" aku dan anak-anak pamit pada ibu.
Kulihat anak-anakku berlarian ke mobil dan mereka sangat gembira.
Kami pulang dengan seabrek belanjaan, termasuk Farfum yang selalu dalam pikiranku.
Dan aku mendapatkan tester farpum Paris asli yang sering dipakai Bu Linna tak tanggung- tanggung satu botol 15 juta, jiwa meesquenku berontak, mendingan beli induk kambing 3 ekor dan pejantan seekor, titip sama bapakku dikampung, tahun depan da beranak banyak, itu hitungan messqueen aku.hihiks.
Bersambung.....
a Worldle
aaron jones
agen grosir lipstik wardah murah cirebon
ambulans cirebon gratis
Anne Heche
Artemis launch
BABYDOLL
Banana
Banana Boat sunscreen recalled
Baylor
Baylor basketball
berita
bertuah
Betty White birthday
Bibit
binahong
Biodata
Bitcoin price
blaze pizza
Boat
Bob Saget dead
Boston Celtics
Brady Manek
Brentford vs Man United
Brittney Griner
brownies
bunga hias
Cain Velasquez
cctv
Cerbung
CERUTY
Chicago Bears
Cirebon
Cleveland Guardians
Communications
Cowboys
cuan
daftar blokir
Daylight savings time
dongdangan
dongdangan murah cirebon
Duke vs UNC
emas
English
Epic
F1
Florence Pugh
Free COVID test kits
GA
Gamis
ganggang
Gas
gerobak
gerobak murah cirebon
Ghost of Kyiv
grosir
Haji
Hellraiser
herbal
Hurricane tracker
Ian Book
Indonesia
info
info sehat
Instansi
IPA
Irlandia
is dead at 73
Islami
Ivana Trump
Ivana Trump is dead at 73
Japan
Japan earthquake
jasa bebersih
John Easterling
John Madden
kain
Kanye West
kap lampu
kap lampu hias
Katie Meyer
kelor
khitan
khitan cirebon
khitan gratis
khitan massal
Kim Potter guilty
korma
kosmetik murah cirebon
kost
kucing
kue kering
kue lebaran
kuliner
kurma
lampu hias
legend
Lululemon
Lunar New Year
Manchester United
Marry Me
Martin Shkreli
Meagan Good
Mega Millions
Mike Nesmith
modem
Monkeypox
Nathan Chen
National Coffee Day 2022
NCAA basketball
neo
news
NFL
north carolina basketball
nostalgia
obat herbal
orang hilang
orang iseng
orang pertama
parabola
PASHMINA
penipuan
Perusahaan
Pi
Pi Day
pi day 2022
pi pizza deals
pie
pie day
pijat
pijat lulur cirebon
pijat totok cirebon
pisang sale
Pittsburgh bridge collapse
piyahong
Pokemon
poles mobil
poles motor
Powerball
PPA
PPA Cirebon
PPA Gathering
PPA GJB
PPA Mobil Kemanusiaan
PPA Sekolah Cinta
PPALC
PPALC Cirebon
Prediksi Skor
Premier League
PREMIUM
property
psg
pulsa
pusaka
pusat pisang sale murah
Queen Elizabeth dead
quota
Raiders
recalled
Recession
Rental Mobil
Rihanna
Ronnie Spector Dead at 78
router
rusia
Russell Wilson
Samsung Galaxy S22 Ultra
SD
Sean Connery
Sekolah
sekolah alam
Sembako
seragam pramuka muran cirebon
Service
servis printer cirebon
Shane Warne
Silsilah
sirih
sirih hijau
sirih merah
SMA
SMK
Snake
soal
soal tanya jawab
software
Solsticio de verano
Sport
Steelers
sunscreen
susu etawa
Tampa Bay Buccaneers
tanah
Telur
Test TOEIC
Texas Longhorns Football
TK
Today 8A
toko emas cirebon
Tom Brady
Tommy Lee
Tottenham Sevilla
Tower of Fantasy
Tullamore
tumbuhan
TV Murah
Tyreek Hill
UFC 278
Umroh
UNC
unc basketball
unc baylor
unc vs baylor
upvc
vaksin
vape
Virgil Abloh
what is pi
wife of Donald Trump
wifi
Will Smith
Women's figure skating
Zelensky
Михаил Зеленский
토트넘 세비야
カムカムエヴリバディ
マスターデュエル
全日本大学駅伝
千と千尋の神隠し
地震
多発性骨髄腫
日本シリーズ
石原さとみ
神田沙也加
藤子不二雄A
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar